Berdasar survei, umumnya perempuan akan segera mematikan lampu saat bercinta bersamaan dengan ikut dilepasnya seluruh pakaian. Sebenarnya hal ini bisa diwajarkan, mengingat perempuan “agak keras” pada penampilannya di hadapan suami, terutama akibat strech mark mengganggu yang didapat setelah melahirkan anak, atau hal-hal lain yang membuatnya kurang percaya diri.
Terlepas dari itu, faktanya banyak suami yang
sebenarnya tidak terlalu peduli dengan bagaimana bentuk dan ukuran tubuh
istrinya, apalagi sampai mempersoalkan bekas ini-itu di tubuh. Jika pun
suami memperlihatkan rasa senang saat bekas selulit dan lemak
bergelayut di tubuh istrinya berkurang, itu pun bukan karena dia memang
tidak menginginkannya, tapi untuk membuat istrinya senang, dan memang
senang jika istrinya senang
"seorang suami tidak akan mempersoalkan istri yang bisa mengurus diri dengan menjaga makannya tetap baik dan merawat kebersihan di tubuhnya. Juga yang lebih penting: bisa selalu percaya diri pada penampilan yang apa adanya."
Oleh
karena itu, kecuali kamu menghindari anakmu yang masih kecil terbangun
dan melihat, kegiatan di ranjang sebenarnya akan lebih berhasil jika
kamu lebih percaya diri dengan menyalakan lampu, dan inilah alasannya:
Kamu Bisa Memandang Satu Sama Lain
Bercinta
harusnya bisa memperkuat hubungan emosional sepasang suami istri, dan
ini gak akan kamu dapatkan jika kalian tidak mengunci mata di titik temu
yang sama. Ingat kan, mata itu jendela jiwa. Jika lampu mati, kapan
kalian bisa menemukan titik paling goyah dan paling sempurna dari momen
intim bercinta? Karena pada dasarnya seks adalah tindakan visual bagi
tiap pasangan, dan lampu mati hanya membuat kalian kehilangan bagian
dari sesuatu yang lebih bermakna.
Menghidupkan Gairah
Jika
salah satu pasangan merasa gak pd terhadap dirinya sendiri, ini tentu
akan membunuh gairah dan keseksian alami yang dimilikinya. Mematikan
lampu jelas menyatakan ketidakpercayaan diri, yang artinya tidak
mencintai bagian tubuh sendiri, pada akhirnya, bercinta jadi hanya
terasa seperti kegiatan yang begitu saja dan tidak terlalu spesial.
Sementara itu, menyalakan lampu justru akan membantu menghidupkan gairah
dan bahkan membuatmu yang setengah pd jadi lebih percaya diri.
Pastinya Lebih Nyaman
Ketika
suasana gelap, tindakan seksualmu bersama pasangan tentu jadi lebih
terbatas, sebagaimana penglihatanmu yang juga terbatas. Karena
adakalanya bercinta bisa dibumbui beragam hal dengan mengeksplorasi
tindakan, dan kesenangannya tentu akan jadi tidak berbatas jika kamu
menyalakan lampu.
Kamu Gak Perlu Jadi Orang Lain
Mungkin
kamu merasa bisa lebih “nakal” atau bisa membuatnya jadi lebih liar
saat lampu dimatikan. Tapi terlepas dari itu, suamimu tahu mengenai
tubuhmu. Dia melihatmu mandi dan berpakaian, jadi apalagi yang perlu
disembunyikan? Menyalakan lampu akan membuatnya hanya melihat dan
membayangkanmu, dan memang begitu seharusnya.
Oleh karena itu,
menyisakan sedikit lampu redup atau membiarkan lampu tetap menyala saat
bercinta pasti lebih baik. Tumbuhkan percaya diri saat bercinta dan juga
dalam pernikahanmu.
Jika pasangan tampak lebih mementingkan
urusan di tubuh dan rasanya menyakitkan, mungkin sudah waktunya kamu
memikirkan masa depan pernikahanmu. Karena setiap perempuan berhak
merasa seperti seorang ratu dalam rumah tangganya. Jadi, cintai asetmu,
dan tunjukkan apa adanya kamu dengan tetap percaya diri..
Sekian ulasan dari artikel terapi otak tentang Alasan Kenapa Kamu Sebaiknya Menyalakan Lampu Saat Sedang Bercinta.
semoga bermanfaat..
Sekian ulasan dari artikel terapi otak tentang Alasan Kenapa Kamu Sebaiknya Menyalakan Lampu Saat Sedang Bercinta.
semoga bermanfaat..
sumber: gladisco.lintas.me