Mengendalikan Fobia

Cara Mengedalikan Fobia

Kendati menakutkan dan memusingkan, fobia bukan sesuatu yang mustahil dikendalikan. Karena, ada begitu banyak terapi psikiatris dan obat-obatan yang bisa membantu siapa pun untuk mengatasi gejala yang muncul. Lebih cepat, tentu lebih baik. Berikut ini beberapa cara mengendalikan fobia di antaranya. 

Terapi perilaku kognitif
“Gangguan ansietas, di mana fobia termasuk salah satu di dalamnya, merespon pendekatan terstruktur dan rasional,” begitu kata Nicky Lidbetter dari National Phobics Society di The Sunday Times. Maka itu terapi perilaku kognitif merupakan satu cara yang efektif. Terapi ini berusaha membangun cara baru dalam berpikir serta merespon masalah. Dimulai dengan mempelajari informasi akurat mengenai objek atau situasi fobia, dilanjutkan dengan berbagai langkah, termasuk menantang kemungkinan terburuk dari hal irasional itu. Ya, pada satu titik, objek atau situasi dari rasa takut itu akan dipanggil kembali secara perlahan dalam tingkat kecil dan terkendali, proses ini disebut paparan. Seberapa sering terapi ini perlu dilakukan? Umumnya, enam sampai 10 sesi, tapi penderita bisa menunjukkan perbaikan bahkan setelah sesi pertama. 

Terapi Paparan
Masih senada dengan itu, Jeffrey S. Berman, Ph.D., profesor di University of Memphis, Amerika Serikat mengatakan, kontak langsung dengan sesuatu yang Anda takuti merupakan sesuatu yang penting untuk mengatasi fobia. Dengan ‘terapi paparan’ penderita bisa secara perlahan mengurangi pengaruh fobia dalam pikiran. Katakanlah Anda takut terbang, kunjungilah bandara udara selama beberapa bulan, berputar-putarlah mengitari bandara itu, syukur-syukur jika Anda punya akses untuk mendekati pesawat dan duduk di dalamnya. Setelah itu, Anda akan siap lepas landas. 

Strategi Pradoksal
Satu lagi strategi menarik yang ditawarkan oleh Marilyn Wedge, Ph.D., seorang terapis keluarga, di Psychology Today. Strategi ini dikaitkannya dengan fobia terbang. “Ini adalah strategi paradoksal, karena saya meminta klien untuk memunculkan gejala terbesar dari sesuatu yang sebetulnya ingin dibantu,” katanya. “Saya akan meminta klien untuk menyediakan 15 menit sehari untuk menaklukkan ketakutannya. Dia harus sendiri, di tempat yang nyaman seperti kamar tidur. Dia kemudian mengatur telepon genggam atau penanda waktu lainnya selama 15 menit. Dia kemudian harus memunculkan perjalanan penerbangan yang paling menakutkan yang bisa dia bayangkan, dan mulai mendapatkan ketakutan terburuk. Setelah 15 menit, dia bisa berhenti merasakan ketakutan dan mulai beraktivitas seperti biasa.” Menurut Wedge, biasanya klien-kliennya akan kembali lagi dan mengungkapkan bahwa mereka merasa ketakutannya lebih terkontrol. 

Obat-obatan
Selain melalui terapi, fobia juga bisa ditaklukkan dengan beberapa varian obat. The Harvard Mental Health Letter mencontohkan, Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) serta Serotonin and Norepinefrin Reuptake Inhibitor (SNRI) merupakan pilihan obat terbaik untuk fobia, terutama fobia sosial secara umum. Lebih dari 20 uji coba yang dilakukan secara acak namun terkontrol mendukung penggunaan obat ini.

Ada lagi: Beta blocker atau benzodiazepin juga direkomendasikan sebagai unggulan untuk mengatasi fobia sosial tertentu.

Kendati mengatasi fobia bersama dokter adalah saran terbaik, Harold Levinson, M.D., psikiater dan penulis Phobia Free mengatakan, “Jika seseorang berlatih untuk mengontrol, dia bisa keluar dari fobianya.” Bagi Levinson, kunci utama adalah melatih diri Anda sendiri untuk mengenali dan beradaptasi dengan pemicu kecemasan Anda.

Sekian ulasan dari artikel terapi otak tentang bagaimana Mengendalikan Fobia.
semoga bermanfaat..
Komentar
0 komentar